pencarian

Rabu, 27 Mei 2009

Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADD/ADHD) Panduan Bagi Keluarga


oleh:
T. Bradley Tanner, MD
University Of Pittsburgh Medical Center

Pittsburgh, PA

Diterjemahkan oleh : Babsy Permadi

APA ARTI ADHD?

ADHD adalah singkatan dari Attention Deficit Hyperactivity Disorder, suatu kondisi yang pernah dikenal sebagai Attention Deficit Disorder (Sulit memusatkan perhatian), Minimal Brain Disorder (Ketidak beresan kecil di otak), Minimal Brain Damage (Kerusakan kecil pada otak), Hyperkinesis (Terlalu banyak bergerak / aktif), dan Hyperactive (Hiperaktif). Ada kira-kira 3 ñ 5% anak usia sekolah menderita ADHD.


Tanda-tanda ADHD

Ada tiga tanda utama anak yang menderita ADHD, yaitu:

  • Tidak ada perhatian. Ketidak mampuan memusatkan perhatian pada beberapa hal seperti membaca, menyimak pelajaran, atau melakukan permainan. Seseorang yang menderita ADHD akan mudah sekali teralih perhatiannya karena bunyi bunyian, gerakan, bau bauan atau pikiran, tetapi dapat memusatkan perhatian dengan baik jika ada yang menarik minatnya.
  • Hiperaktif. Mempunyai terlalu banyak energi. Misalnya berbicara terus menerus, tidak mampu duduk diam, selalu bergerak, dan sulit tidur
  • Impulsif. Bertindak tanpa dipikir, misalnya mengejar bola yang lari ke jalan raya, menabrak pot bunga pada waktu berlari di ruangan, atau ìberbicara tanpa dipikirkan terlebih dahulu akibatnyaî.

Setiap anak yang seringkali bertindak seperti contoh-contoh diatas selama lebih dari enam bulan berturut-turut, dibandingkan dengan anak seusianya, dapat didiagnosa menderita ADHD. Gejala ini biasanya muncul sebelum si anak berusia enam tahun.

Jenis ADHD

ADHD adalah sebuah kondisi yang amat kompleks; gejalanya berbeda-beda. Para ahli mempunyai perbedaan pendapat mengenai hal ini, akan tetapi mereka menggunakan jenis ADHD berikut ini:

1. Tipe anak yang tidak bisa memusatkan perhatian
Mereka sangat mudah terganggu perhatiannya, tetapi tidak hiperaktif atau Impulsif. Mereka tidak menunjukkan gejala hiperaktif. Tipe ini kebanyakan ada pada anak perempuan. Mereka seringkali melamun dan dapat digambarkan seperti sedang berada ìdi awang-awangî.

2. Tipe anak yang hiperaktif dan impulsive
mereka menunjukkan gejala yang sangat hiperaktif dan impulsif, tetapi tidak bisa memusatkan perhatian. Tipe ini seringkali ditemukan pada anak- anak kecil.

3. Tipe gabungan
mereka sangat mudah terganggu perhatiannya, hiperaktif dan impulsif. Kebanyakan anak anak termasuk tipe seperti ini.

Problem yang Juga Ditemukan Pada Anak Dengan ADHD

Anak dengan tipe ADHD diatas mungkin juga mempunyai problem dalam memperhatikan instruksi, menyelesaikan tugas, berhubungan dengan anak lain, atau duduk tenang. Artinya mereka seringkali membuat masalah di rumah, dijuluki sebagai anak nakal di sekolah, dan diganggu oleh teman-temannya. Keadaan ini seringkali membuat si anak berpikir bahwa dia tidak baik, yang membuatnya rendah diri dan tidak percaya diri.

Penting sekali untuk membantu anak kita mengatasi problem ADHD ini. Harapan kami buku pegangan ini dapat merupakan saran akan apa yang seharusnya dilakukan agar anak anda dapat tumbuh menjadi seorang anak yang sehat dan bahagia.


YAKINKAN DIRI ANDA

Apabila anda mengetahui seorang anak didiagnosa menderita ADHD, pertama kali anda harus yakin bahwa memang dia menderita ADHD. Dibawah ini ada tabel yang dapat dipergunakan untuk meyakinkan anda. Lebih banyak kolom "Agak Sering" dan "Sangat Sering" diisi, lebih meyakinkan kita bahwa si anak memang menderita ADHD.

Pilihlah pernyataan dibawah ini : Sama sekali tidak, Sedikit Agak Sering, Sangat Sering

  • Selalu gelisah, terlalu aktif, tidak bisa duduk diam
  • Suasana hati mudah berubah atau sering marah-marah
  • Mudah bingung, gampang menangis
  • Perhatian mudah teralih atau sering melamun
  • Sering mengganggu teman
  • Tidak bisa mengingat dan mengikuti peraturan
  • Sering kehilangan barang yang diperlukan dalam melaksanakan tugas
  • Mudah merasa gembira
  • Sulit memusatkan perhatikan dalam jangka waktu yang lama
Harap diperhatikan bahwa banyak orang yang bertingkah laku seperti ini, jadi penting sekali memperhatikan si anak sesering mungkin. Penting juga melihat tingkah laku mereka dalam situasi yang berbeda. Tabel ini dapat dipergunakan dalam mengobservasi si anak di rumah, di sekolah atau pada waktu waktu yang berlainan dalam sehari.


Kondisi-kondisi Lain yang Mirip Dengan ADHD

Pada saat mengdiagnosa anak dengan ADHD, kita perlu memperhatikan kondisi kondisi lain yang hampir sama dengan ADHD. Pastikan bahwa anak telah diperiksa kesehatannya oleh dokter sebelum kita mengdiagnosa si anak.

  • Alergi, asma, dan problem dengan pernapasan : Kesulitan bernapas dapat mengganggu konsentrasi si anak dan merupakan salah satu tanda ADHD
  • Diabetes / Hypoglycemia : Kondisi ini berhubungan erat dengan kadar gula dalam darah, yang bisa menyebabkan perubahan perhatian dan aktivitas.
  • Problem pada penglihatan dan pendengaran : Ketidak mampuan untuk melihat atau mendengar apa yang sedang terjadi di dalam kelas dapat menimbulkan persoalan dalam tingkah laku, misalnya
  • hiperaktif.
  • Anemia karena kekurangan zat besi : dapat menyebabkan problema pada perhatian dan impulsive.
  • Keracunan timah : dapat menyebabkan hiperaktif
  • Obat yang diminum : jika si anak sedang dalam pengobatan, perhatikan samping dari obat yang diminum
  • Problem dengan susunan syaraf : Seseorang yang tiba tiba terserang epilepsi / ayan akan menatap sesuatu selama jangka waktu tertentu dan tidak dapat meningat apa yang terjadi.
  • Problem kejiwaan lain : Kadang kadang gejala stress, perasaan bosan, depresi, atau perasaan kawatir akan mirip dengan gejala ADHD
  • Problem belajar atau problem di sekolah : Jika si anak merasa terlalu dipaksa, frustrasi dengan ketidak mampuan dalam belajar, atau sedang mencari perhatian , ia akan bertingkah laku seperti penderita ADHD
  • Problem dengan tiroid : Kelenjar tiroid memproduksi hormon yang berdampak pada tidur, emosi dan aktivitas. Perubahan hormonal seperti ini akan menghasilkan tingkah laku mirip ADHD.

PENYEBAB ADHD

Beberapa Teori

Sayang sekali penyebab sebenarnya tidak diketahui. Teori lama mengatakan penyebabnya antara lain adalah keracunan, komplikasi pada saat melahirkan, alergi terhadap gula dan beberapa jenis makanan, dan kerusakan pada otak. Meskipun teori ini ada benarnya, banyak kasus ADHD yang tidak cocok dengan penyebab tersebut.

Penelitian membuktikan bahwa ADHD ada hubungannya dengan genetika seorang anak. Bukan berarti kalau salah seorang orang tua menderita ADHD, si anak juga akan menderita ADHD. Juga tidak berarti jika si anak menderita ADHD karena ada kerabat dekat yang menderita ADHD. ADHD si anak bukan berarti kesalahan ada pada anda. Kadang kadang anda merasa sebagai orang tua yang tidak baik yang tidak dapat mengatur si anak, atau mungkin ada orang lain atau seorang guru yang mengatakan bahwa anda bukanlah orang tua yang baik. Yakinkan bahwa anda melakukan yang terbaik untuk anak anda.

Kelainan-Kelainan Pada Otak

Pada anak dengan ADHD, system kerja otaknya berbeda. ADHD bukan disebabkan karena kesulitan pada saat kehamilan atau melaihrkan. Pada dasarnya, otak penderita ADHD tidak mempunyai kegiatan kimiawi yang cukup untuk mengatur dan mengendalikan apa yang si penderita lakukan atau pikirkan. Pengobatan akan menaikkan aktivitas otak dan memberikan tambahan ëenergi pada otakí untuk mengendalikan pikiran dan tingkah laku,.

Gambar diatas tentang pengamatan PET menunjukkan banyaknya aktivitas dari area otak yang berbeda-beda. Pada otak penderita ADHD kegiatan / aktivitas otaknya lebih sedikit (warna merah/oranye/putih) dibandingkan dengan otak anak yang tidak menderita ADHD. Pengamatan PET ini amat berguna untuk penelitian, tetapi tidak dapat digunakan untuk penilaian atau diagnosa penderita.

PENGARUH ADHD

Kita tahu bahwa ADHD membawa pengaruh kepada setiap aspek kehidupan anak. Anak-anak yang menderita ADHD seringkali mendapat kesulitan dalam memahami instruksi, mengingat tugas, bermain dengan baik dengan saudara sekandung, atau mengingat peraturan-peraturan. Sepertinya mereka selalu berada dalam kesulitan. Mereka sulit untuk ikut serta dalam aktivitas kelompok atau duduk diam di kelas. Mereka mungkin ëdicapí sebagai anak nakal. Bagi sebagian anak yang menderita ADHD, sangat sulit berteman.

Problem diatas menjadikan mereka anak yang kesepian dan sulit dimengerti dan mereka menjadi lebih nakal karenanya. Bagaimana mereka dapat menyelesaikan sekolah jika sulit memusatkan perhatian? Tanpa penyesuaian diri dalam bersosialisasi secara benar, mereka akan mendapat kesulitan dalam mencari teman pada masa mereka dewasa, ketika ësaluran bersosialisasií menjadi penting dalam kehidupan.

Beberapa bukti-bukti menunjukkan bahwa orang yang menderita ADHD juga mengalami kesulitan belajar, selalu menentang dan berkelakuan menyimpang.

Kondisi-kondisi seperti ini membuat mereka mengalami kesulitan dalam bergaul. Periksakan anak anda pada seorang ahli untuk mengetahui apakah dia juga mengalami kondisi ini.

Pengaruhnya Pada Anda

Mungkin anda tidak sadar akan pengaruhnya pada anda dalam menghadapi anak dengan ADHD. Mengurus anak dengan ADHD merupakan pekerjaan penuh waktu. Kelihatannya seperti tidak ada yang dikerjakan hanya ëmengejarí si anak, membereskan segala sesuatu yang dilakukannya. Luangkan sedikit waktu untuk diri sendiri untuk ngobrol dengan teman, mendengarkan musik, nonton film, makan malam di luar, menyegarkan diri, membaca, berolah raga, sembahyang atau melakukan meditasi. Dibawah ini ada tempat kosong untuk anda isi dengan kegiatan-kegiatan yang anda sukai. Lakukan suatu aktivitas kegemaran anda sedikitnya satu kali sehari atau pada saat anda merasa butuh melakukannya ñ anda akan merasa sedikit lega.

Pengusir S T R E S S

Kerjakan Satu Kegiatan Kegemaran Anda Setiap Hari!!!

_______________________________________________

_______________________________________________

_______________________________________________

Setelah mengetahui bagaimana ADHD membawa pengaruh pada anda dan anak anda, penanganan yang efektif menjadi penting. Tidak ada penyembuhan ADHD, tetapi ada tiga cara mengurangi gejalanya ñ dengan obat, perubahan tingkah laku dan lingkungan sekitar. Ketiga cara / metode ini dapat menolong. Kadang-kadang hanya menggunakan satu metode saja tidak cukup. Gabungan ketiga metode akan memberikan hasil yang lebih baik. Mungkin anda melihat iklan pengobatan ADHD ñ hati-hati, karena ìpengobatanî yang diiklankan itu belum terbukti ëkemanjurannyaí dan kebanyakan mahal. Jika anda berencana untuk mencoba pengobatan baru, lebih baik dibicarakan dahulu dengan dokter atau terapis anda.

Apakah Obat Yang Diminum Baik Untuk Anak Saya?

Kebanyakan obat yang digunakan dalam menangani ADHD aman jika mengikuti perintah dokter. Obat-obatan ini mempunyai toleransi tinggi dan sedikit efek samping.

Bagi beberapa anak, pengobatan akan menaikkan nafsu makan. Jika obat diminum setelah si anak makan, akan banyak mengurangi efek sampingnya. Beberapa anak yang menggunakan obat untuk ADHD menunjukkan pertumbuhan badan yang diluar batas normal. Hubungi dokter anda jika pertumbuhan si anak terlambat.

Sebagian orang tua merasa kawatir bahwa obat yang diminum akan memgakibatkan si anak menjadi lebih agresif atau nantinya akan membuat dia ketagihan obat atau minuman beralkohol. Kekawatiran ini tidak dapat dibenarkan. Pada kenyataannya, anak dengan ADHD yang tidak mendapatkan penanganan yang baik cenderung lebih agresif atau menjadi ketagihan obat-obatan dan minuman beralkohol.

Ada banyak cara menangani ADHD tanpa obat dan tidak ada salahnya mencoba penanganan tanpa obat lebih dahulu, atau memutuskan tidak menggunakan obat sama sekali. Tetapi sebelum mengambil keputusan mengenai cara penanganan, pastikan anda sudah mengetahui baik buruknya secara nyata, bukan hanya dari ëmendengarí saja. Pada umumnya obat yang digunakan dalam penanganan ADHD sangat aman dan bermanfaat. Minta pendapat seorang dokter atau ahli farmasi mengenai obat itu. Namun harus diingat pula bahwa semua obat ada efek sampingnya, tetapi kalau digunakan dengan benar, efek samping itu tidak berbahaya.

Pengobatan ADHD sama dengan kacamata bagi penderita rabun dan bisa menolong sipenderita memusatkan perhatian.
Tidak perlu malu karena minum obat untuk ADHD. Obat itu tidak membuat penderita ADHD merasa bodoh. Bicarakan kekawatiran anda mengenai pengobatan pada dokter dan tanyakan si anak mengenai kekawatiran mereka.

Jenis Jenis Pengobatan

  1. Stimulan merupakan obat yang paling banyak dipergunakan untuk ADHD. Dalam kelompok stimulan terdapat AdderallÆ (gabungan garam dari amphtamine), DextroStatÆ (dextroamphetamine sulfate), dan RitalinÆ (methylphenidate HCL). Stimulan bereaksi cepat dan efek sampingnya ringan. Disebut stimulan karena bisa memberikan energi bagi mental untuk memusatkan perhatian pada apa yang sedang dikerjakan. Pengobatan ada yang diberikan dalam dosis dobel dalam sehari.
  2. TCA (Tri-Cyclic Antidepressants) merupakan jenis anti depresi. TCA sangat efektif untuk mengatasi suasana hati yang berubah-ubah dan diminum hanya satu kali dalam sehari. Namun TCA bekerja lebih lambat dan lebih berisiko dalam penggunaannya. Jika pengobatan dengan stimulan tidak menolong TCA boleh dicoba.
  3. Wellbutrin ( buproprion ) merupakan jenis antidepresan yang telah dipergunakan dalam pengobatan ADHD meskipun belum mendapat persetujuan dari FDA. Obat ini bukan TCA, tetapi mempunyai kegunaan dan efek samping yang sama.
  4. Catapres (clonidine) dulunya dipergunakan untuk pengobatan penyakit darah tinggi. Obat ini dipergunakan dalam pengobatan ADHD, terutama bagi penderita gejala hiperaktif dan impulsif, meskipun juga belum mendapat persetujuan FDA. Obat ini berbentuk kecil atau pil. Anak-anak yang diberi Catapres akan menjadi ngantuk.

Apa Yang Dapat dan Tidak Dapat Dilakukan Dengan Pengobatan

Dapat Tidak Dapat

Mengurangi tingkat aktivitas Mengajar berkelakuan baik

-duduk diam lebih lama - menghilangkan kelakuan lama
-kurang berlari larian - mengajarkan cara berpikir

Membuat anak memperhatikan lebih lama Mengajarkan ketrampilan

-melakukan pekerjaan lebih akurat - tugas sekolah
-meningkatkan perhatian - bersosialisasi
-mendengarkan lebih lama - apa yang harus diperhatikan

Mengurangi impulsif Mengajarkan bagaimana menguasai perasaan

-mengikuti instruksi lebih baik - menguasai amarah
-berpikir dahulu sebelum bertindak - mengatasi frustasi
- membuat si anak bahagia
Mengurangi reaksi Memotivasi sianak
-tidak begitu agresif - menyuruh mencoba ketrampilan


Proses Pengobatan

Setelah anda dan dokter anda mengambil keputusan mengenai pengobatan yang terbaik bagi anak anda, dokter umumnya akan menuliskan resep obat dengan dosis rendah dan perlahan-lahan akan menaikkan dosisnya. Selama masa pengobatan mintalah orang yang dekat dengan si anak untuk memonitor gejala dan efek samping obat. Kadang kadang obatnya tidak bekerja, atau efek sampingnya sulit diatasi, anda perlu mencoba pengobatan lainnya. Proses ini mungkin berlangsung selama beberapa minggu atau bulan. Cobalah untuk bersabar karena pengobatan yang terbaik harus selalu dicoba.

Mengevaluasi Pengobatan

Pada saat menyesuaikan diri dengan pengobatan, sebaiknya sediakan semacam formulir isian untuk mengevaluasi setiap perubahan dalam pengobatan sambil melihat pengobatan yang mana yang hasilnya lebih baik. Isilah formulir isian tersebut (seperti yang terdapat di halaman 4) setiap hari. Sangat menolong jika ada seseorang lain yang mengisi formulir itu. Dari beberapa penelitian, lebih mudah mengetahui pengobatan apa dan besarnya dengan menggunakan formulir isian ini.
Kejelasan, tatanan kehidupan dan kemungkinan hasil pengobatan banyak membantu penderita ADHD untuk hidup dengan normal. Bagian berikut ini memberikan saran-saran yang dapat membuat suasana dan lingkungan anak anda lebih stabil.

Tingkatkan Kejelasan

Tentukan aturan-aturan, konsekuensi, dan imbalan . Seringkali, anak dengan ADHD sepertinya selalu mendapatkan kesulitan. Meskipun anda telah menentukan aturan-aturan, mereka seringkali melanggarnya dan seperti keheranan ketika diberi hukuman. Untuk menghindari hal ini, sebaiknya anda membicarakan aturan-aturannya dengan anak anda. Lalu tuliskan aturan-aturan tersebut dan pastikan anak anda mengerti tentang peraturan-peraturan itu. Misalnya, anda menuliskan: jagalah kebersihan, tetapi anak anda tidak mengerti sebelum anda menjelaskan apa arti kebersihan. Kamarmu harus dibersihkan setiap minggu, mainan dibereskan sebelum tidur, harus mandi setiap hariî. Peraturan-peraturan ini mempunyai arti yang berbeda yang tidak dapat diinterpretasikan secara berbeda.

Tuliskan peraturan-peraturan tersebut disertai dengan konsekuensinya kalau dilanggar juga hadiahnya kalau dipatuhi. Gambar atau symbol dapat dipergunakan untuk anak-anak yang masih kecil. Letakkan tulisan atau gambar tersebut di tempat yang mudah dilihat. Sebaliknya si anakpun dapat membuat peraturan-peraturan bagi orang tuanya.

Bantu si anak memahami tugasnya . Anak dengan ADHD seringkali menemui kesulitan dalam menyelesaikan suatu tugas. Contohnya: tugas yang diberikan adalah membersihkan semua keranjang sampah yang ada di dalam rumah. Dia membuang sampah yang di dapur saja dan lupa membuang yang di kamar mandi. Sebaiknya dibuatkan semacam daftar mengenai apa saja yang harus dikerjakan. Untuk anak yang belum bisa membaca gunakan gambar atau symbol.

Daftar semacam ini dapat dipakai untuk segala macam tugas, misalnya membersihkan kamar, memberi makan binatang peliharaan, atau mencuci piring. Daftar ini dapat juga digunakan untuk mengingatkan anak mengenai kegiatan rutin sehari-hari.

Tingkatkan Tatanan

Tempatkan segala sesuatu pada tempatnya ñ buat segala sesuatu lebih teratur misalnya mainan anak yang berceceran karena terburu-buru berangkat ke sekolah sediakan tempat untuk meletakannya. Sediakan kotak-kotak dengan gambar mainan. Setelah bermain, pastikan si anak menaruh mainannya di tempat yang telah disediakan. Kotak-kotak bergambar merupakan ëpengingatí yang baik. Untuk rutinitas dipagi hari, sediakan tempat untuk bekal makan siang, uang jajan dan tas di dekat pintu. Waktu si anak pulang sekolah, dia harus meletakkan barang-barangnya di tempat yang sama. Isi tas disiapkan malam sebelumnya ñ pekerjaan rumah dan buku-buku yang diperlukan sudah siap sebelum tidur. Hal ini dapat membantu si anak mengurangi kesibukan di pagi hari dan juga barang-barang tidak tercecer di dalam rumah.

Gunakan beker atau sinyal waktu ñ Anak dengan ADHD seringkali tidak memperhatikan waktu. Mereka tidak mempunyai konsep waktu, karena itu mereka mungkin akan lupa dengan tugas yang diberikan. Lebih parah lagi mereka merasa terganggu dengan waktu.

Beker atau sinyal waktu bisa menolong mereka mengatasi hal ini. Misalnya si anak hanya punya 15 menit untuk sarapan, gunakan jam dapur dan minta si anak meperhatikan kapan jarum jam menunjuk angka nol. Begitu juga untuk tugas yang diberikan, misalnya memberi makan anjing pada jam 7 malam, aturlah beker dan minta si anak memperhatikan pada waktu beker berbunyi, anjing harus diberi makan.

Tingkatkan Kewaspadaan Akan Berbagai Kemungkinan

Jadual harian dapat merupakan hal yang pasti. Dengan mengikuti jadual si anak merasa lebih mudah mengingat apa yang harus dikerjakan.Kegiatan sehari-hari seperti bersiap untuk ke sekolah, kegiatan pramuka atau olahraga, juga untuk kegiatan yang tidak rutin seperti berkunjung ke rumah nenek. Sebaiknya jadual ditulis dan diletakkan di tempat dimana semua anggota keluarga dapat membacanya. Namun, anak dengan ADHD akan sangat bergantung pada jadual, karena itu ada baiknya kita mengingatkan mereka akan kemungkinan yang ada diluar jadual. Ingatkan si anak beberapa hari sebelumnya dan pada hari dimana aktivitas dalam jadual seharusnya dilakukan.

Hindari suara atau bunyi-bunyian - Ketika si anak sudah akan memulai suatu aktivitas, dia akan mudah sekali teralih perhatiannya karena bunyi pesawat yang kebetulan lewat, gonggongan anjing, suara orang bercakap-cakap diruang lain, atau gambar yang tergantung di dinding. Kita ingin si anak bekerja sebaik-baiknya, karena itu hindari menempatkan mereka di depan jendela atau ruang dimana banyak kegiatan di dalam rumah. Carilah tempat yang tenang, tetapi pastikan si anak benar-benar melakukan semua proses tugasnya, bisa saja si anak mempunyai pilihan lain dalam melaksanakan tugasnya yang kadang-kadang tidak terfikirkan oleh kita. Mungkin saja mereka melakukan tugasnya dengan baik sambil berbaring atau berdiri di samping meja. Mungkin juga mereka minta diputarkan lagu atau penerangan di ruangan diredupkan sedikit. Yang penting jangan sampai si anak merasa terisolasi dalam sebuah ruangan. Si anak akan merasa aman berada dengan anda selama dia melaksanakan tugasnya dan andapun dapat memonitor proses penyelesaian tugas. Dalam hal ini si anak punya pola tingkah laku tersendiri dalam menyelesaikan tugas yang sebaiknya tidak ëdigangguí. Mungkin saja ada tingkah laku yang dapat menimbulkan persoalan bagi si anak (dan anda). Berikut ini ada beberapa cara / teknik untuk ëmengubahí tingkah laku pada suatu saat dengan memberikan pujian pada kelakuan yang baik dan mengabaikan kelakuan yang buruk.

Mengubah Tingkah Laku

Ada tiga langkah untuk mengubah tingkah laku:

1) Uraikan permasalahan dengan cara positif ñ Cara yang ëjituí disini adalah: jangan menyebutkan persoalannya, tetapi katakan apa yang kita inginkan. Berikan contoh kelakuan yang diinginkan, bertindaklah secara khusus. Misalnya, jangan menghentikan si anak kalau dia sedang gelisah, sebaliknya minta dia duduk dan alihkan perhatiannya untuk membantu dia mengatasi kegelisahannya. Jangan memperbaiki tetapi fokuskan si anak akan apa yang seharusnya dilakukan, misalnya jika peralatan sekolah diletakkan sembarangan, bantu dia mengingat dimana seharusnya menempatkan perlengkapan sekolah tersebut lalu minta si anak melakukannya.

2) Tentukan tujuan yang dapat dicapai ñ Ketika anda menguraikan permasalahan dengan cara yang positif, sebenarnya anda telah menentukan tujuan yang dapat dicapai. Namun jika hal ini kita katakan akan terlalu berlebihan bagi si anak. Tujuan yang ingin dicapai dapat dibagi menjadi tujuan-tujuan ëkecilí. Misalnya jika kita ingin si anak duduk di meja makan, mulailah dengan duduk selama 5 menit, lalu 6, 7, 8ÖJika kita ingin anak meletakkan perlengkapan sekolah di tempat yang sudah disediakan, mulailah dengan meletakkan kotak makanan, lalu mempersiapkan tas sekolah sebelum tidur, lalu sediakan tempat untuk meletakkan pekerjaan rumah, akhirnya merapikan meja tulisnya. Sebuah ìKartu Waktuî merupakan salah satu cara agar si anak melakukan tugasnya dengan benar dan baik.


Contoh Kartu Waktu:

TAKLUKKAN SI WAKTU


detik____________ detik____________ detik____________

menit___________ menit___________ menit___________



Aturan main:

1.

2.

3. detik____________

4. menit___________


3) Bekerja sesuai tujuan ñ Anak dengan ADHD memberikan reaksi jika diberikan penghargaan, pujian atau hadiah. Berikan pujian sesering mungkin meskipun dia tidak mencapai tujuan yang kita inginkan, tetapi membuat kemajuan. Contoh pujian: ìSaya suka dengan caramu duduk diam dan mengerjakan pekerjaan rumahmuî. Gunakan komentar khusus dan hindari ucapan yang selalu sama, seperti ìanak manis, anak baikî, karena akan membuat si anak bingung jika suatu waktu dia diberi peringatan.

Anda dapat mempergunakan cara-cara diatas, tetapi masukkan dari seorang ahli kesehatan yang mempunyai pengetahuan tentang perubahan tingkah laku akan sangat bermanfaat.

Dorongan Untuk Membesarkan Hati

Pemberian ëbintangí merupakan cara yang sangat baik untuk memberikan dorongan pada si anak. Setiap kali si anak melakukan sesuatu dengan baik, beri dia hadiah berupa bintang atau symbol lain. Jumlah bintang yang didapat si anak dapat ëditukarkaní dengan kegiatan yang disukai anak, misalnya pergi ke mal untuk bermain, kegemarannya. Coba tawarkan lebih banyak bintang untuk tugas yang lebih berat, misalnya satu bintang untuk membersihkan ruangan, dua untuk membersihkan kamar tanpa disuruh.

Buat daftar tugas dengan jumlah bintang yang akan didapat apabila tugas itu diselesaikan. Masukkan juga bintang yang ditarik kembali jika si anak bertingkah buruk. Jelaskan pada si anak bahwa dia diharapkan mendapat lebih banyak bintang ketimbang kehilangan, kalau tidak mereka akan bingung dengan cara seperti ini.

Disiplin

Anak dengan ADHD harus diberitahu mengenai akibat yang mereka harus rasakan apabila tidak melaksanakan tugas, kalau tidak mereka akan segera lupa akan apa yang terjadi. Salah satu contoh akibat adalah: ìtime-outî (periode berdiam diri sebentar). Dalam periode ini, tempatkan si anak di tempat yang tenang, tanpa terkesan diisolasi. Sebuah bangku diletakkan di sudut ruangan. Pertama kali si anak melanggar aturan main periode ini, katakan padanya: ìtiga pelanggaranî, maksudnya jika si anak melanggar pertama kali, kita mengacungkan jari telunjuk sambil mengatakan: ìsatu kaliî, acungkan dua jari tangan diiringi ucapan: ìdua kaliî, jika si anak melanggar aturan periode diam diri ini kedua kalinya. Ketiga kalinya, acungkan tiga jari dan katakan:înah, itu yang ketiga! Time-out!î Ketiga pelanggaran bukan ditujukan untuk tingkah laku seperti memukul atau melempar benda.

Lama periode diam diri (time-out) sebaiknya sama dengan usia si anak dalam hitungan menit. Anak usia 5 tahun akan diberi periode 5 menit. Pasang sebuah penunjuk waktu (timer) agar si anak dapat melihat ke waktu. Sebaiknya kita tinggal bersama si anak, buat jarak agar kita dapat segera tahu kalau si anak akan meninggalkan ruangan, tapi jangan berinteraksi dengan si anak ñ jangan menjawab pertanyaan atau menanggapi komentarnya. Tambahkan satu menit jika si anak berusaha meninggalkan ruangan.

Periode diam diri ini diharapkan akan menimbulkan kepekaan betapa pentingnya melakukan sesuatu dan apa akibatnya jika lalai melaksanakan tugas, memindahkan si anak dari sebuah situasi ke situasi lain, dan dapat dilakukan dimana saja. Tentu saja sebelumnya kita sudah harus menjelaskan tentang aturan main periode diam diri ini. Jika terjadi diluar rumah, tempat ìtime-outî bisa di dalam mobil, tetapi jangan ditinggalkan si anak sendirian.

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DI RUMAH

Pengaturan Waktu

Anda mungkin ingin anak anda mengerjakan banyak hal dalam satu hari ñ menyelesaikan pekerjaan sekolah, tugas di rumah, membaca dan bermain- namun dia tidak sanggup mengerjakannya. Hal ini terjadi karena pengaturan waktu yang tidak benar. Mungkin anda ingin si anak mengerjakan pekerjaan rumah segera setelah si anak pulang sekolah karena anda ingin merasa pasti pekerjaan rumah (p.r.) itu sudah selesai dikerjakan, tetapi harus diingat si anak butuh waktu istirahat sebentar sepulang dari sekolah. Ada anak yang merasa memang waktu terbaik untuk mengerjakan p.r. nya setiba dirumah karena penjelasan guru masih segar diingatan mereka. Jika anak anda menemui kesulitan dalam menyelesaikan sesuatu, cobalah untuk mengatur ulang jadualnya.

Tempat yang Baik Untuk Melakukan Aktivitas

Sama seperti penempatan benda-benda di dalam rumah, tempat untuk si anak melakukan aktivitas juga sebaiknya disediakan. Mungkin anda mempunyai meja makan, tempat menaruh kwitansi, atau kursi yang disukai untuk membaca atau nonton televisi. Anak anda sebaiknya juga mempunyai tempat yang tetap untuk dia melakukan aktivitas. Buat semacam ìkantorî bagi dia untuk mengerjakan p.r.nya. Tawarkan tempat yang dipilihnya: mungkin meja kamarnya, di sudut ruangan dengan meja dan bangku empuk, atau berdiri saja di samping meja makan. Sediakan tempat yang rapi, yang ada tempat alat tulisnya, tempat untuk meletakkan buku pelajarannya. Ada baiknya kalau disediakan juga tempat untuk bermain, membaca dan makan.

Tempat Untuk Menyendiri

Tempat untuk si anak ëmelarikan dirií dan berada sendirian sebaiknya juga disediakan, apalagi jika anak anda orangnya impulsif. Biarkan si anak berada di tempat itu apalagi jika dia ingin menangis. Sediakan sebuah bantal guling yang dapat ditinju atau dilempar. Dengan cara ini si anak bisa melampiaskan rasa frustrasinya tanpa memukul orang atau membanting benda-benda. Kamar tidur si anak dapat digunakan, namun jika si anak ëdikirimí ke kamar tidurnya sesudah dia melakukan kesalahan, tempat itu bisa terasa seperti ëtempat buanganí. Dalam hal ini sebaiknya sediakan tempat / ruangan lain.


HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DI SEKOLAH

Ruang Kelas

Ruang kelas yang terbaik bagi anak dengan ADHD adalah adanya penempatan peraturan dan jadual sekolah yang mudah dilihat dan dibaca. Aktivitas sekolah sebaiknya merangsang minat anak ñ pekerjaan sekolah mungkin sukar, tetapi diimbangi dengan praktik yang menyenangkan, misalmya penggunaan komputer, pekerjaan laboratorium dsb. Tetapi jika lingkungannya terlalu merangsang minat anak, si anak akan sulit berkonsentrasi. Hindari menempati si anak di dekat jendela, pintu terbuka atau gambar / lukisan yang warnanya cerah karena akan merusak konsentrasi anak. Tempatkan si anak dekat meja guru agar guru bisa mengawasi dan membantu. Tetapi jangan sampai si guru sering didatangi murid lain karena inipun bisa mengganggu, karena anak anda akan mengalihkan perhatiannya kepada apa yang didiskusikan temannya dengan guru. Jangan tempatkan anak anda di sudut kelas atau jauh dari pantauana guru. Tanpa perhatian guru si anak akan dengan mudah beralih dan sibuk dengan pikirannya sendiri dan hanya melamun.

Guru

Penting sekali untuk menjalin hubungan yang baik dengan guru karena mereka merupakan narasumber anak anda dalam mencari pengalaman di sekolah. Ada baiknya anda menemui guru sebelum sekolah dimulai ñ untuk memastikan bahwa si guru mengetahui tentang ADHD. Siapkan bahan pembicaraan yang efektif, misalnya tentang ruang kelas, lalu nyatakan juga hal-hal apa yang dapat membuat anak anda bekerja baik, peralatan dan cara apa yang dapat digunakan. Juga beritahu si guru bahwa anda bersedia menolong.

Komunikasi rumah ñ sekolah sangat diperlukan. Komunikasi ini bisa berbentuk nota pendek, kartu pencapaian pengerjaan tugas, atau gambar wajah sederhana yang melukiskan keadaan gembira atau sedih dengan catatan apa yang telah dilakukan .

Contoh kartu tugas:

Laporan Harian (nama anak)

Untuk____hari____ minggu

Saya telah menyelesaikan: (nama tugas) Parameter Kegiatan:

Seluruhnya ? Kurang aktif

Hampir seluruhnya ? Rata-rata aktif

Setengahnya ? Sangat aktif

Sedikit ? Terlalu aktif

Sangat sedikit


Hadiah atau bintang yang diberikan di rumah dapat juga digunakan di sekolah. Pemberian hadiah biasanya efektif karena memberikan pengaruh baik bagi tingkah laku anak. Kalau tidak menggunakan cara ini, minta si guru untuk memuji si anak dengan harapan akan memberi pengaruh baik pada tingkah lakunya. Juga minta si guru untuk memberikan komentar khusus.

Mungkin anda ingin membuat semacam system untuk memonitor anak anda.Sistem ini dapat membuat tingkah laku si anak menjadi lebih baik karena dia akan lebih mawas diri. Si anak bisa mencatat sendiri berapa kali dia menunjukkan tingkah laku yang tidak diharapkan. Guru diminta mengingatkan anak anda jika dia menunjukkan kelakuan yang buruk dengan cara memberi komentar khusus atau hanya menyentuh bahunya.

KARTU DUDUK (NAMA ANAK)

Jam Keluar dari bangku += Duduk selama pelajaran

1. 8:00-- 9:00 Bahasa //

2. 9:00-- 10:00 Membaca / +

3. 10:00-- 10:45 Olahraga

4. 10:45--11:15 Matematika +

5. 11:15-- 11:45 IPA ///

6. 11:45-- 12:15 Istirahat

7. 12:15 -- 13:00 IPS +


Ada hal-hal lain yang cukup sederhana yang bisa mengubah tingkah laku anak, seperti hanya memberikan satu tugas untuk suatu waktu tertentu, mengajarkan subyek yang lebih sukar di pagi hari, atau memberikan aturan main yang jelas. Pujilah si guru jika anak anda menyatakan senang belajarnya hari itu atau sepanjang minggu dan nyatakan terima kasih anda pada si guru. Tetapi jangan berkomunikasi dengan guru secara berlebihan. Ingat, si guru masih mempunyai banyak tugas lain di luar sekolah, jadi jagalah agar komunikasi anda dengan guru singkat-singkat saja.

Pekerjaan Rumah (P.R.)

P.R. seringkali merupakan sesuatu yang menyulitkan bagi anak dengan ADHD, namun ada banyak cara untuk membuatnya mudah. Pertama-tama carilah seorang yang ëmahatahuí bagi anak anda, yang dapat menguji p.r. dan menjawab semua pertanyaan mengenai p.r. tsb. Lalu bagi p.r. menjadi beberapa bagian, misalnya 20 soal matematika dapat dibagi menjadi 2 atau 4 bagian, tugas menulis sebanyak 3 halaman dibagi menjadi 3 bagian. Rencanakan pemberian hadiah atau istirahatnya setiap kali satu bagian selesai dikerjakan. Banyak siswa menemui kesulitan dalam menulis. Jika mungkin bisa dikerjakan dengan komputer atau secara lisan pasti anak anda dapat melakukannya dengan lebih baik.

Untuk anak yang lebih besar atau untuk p.r. yang banyak, ada baiknya dibuatkan semacam laporan ëbergaya wartawaní ñ suruh si anak menjawab pertanyaan-pertanyaan yang menggunakan kata tanya: Siapa? Apa? Dimana? Kapan? Mengapa? Bagaimana?. Lalu bahas lembar pertanyaan itu dengan si anak.

Bantuan Bagi Anak Anda

Anak dengan ADHD sepatutnya mendapatkan pelayanan pendidikan khusus di sekolah. Jika sekolah tidak mempunyai sarananya, sebaiknya hubungi lembaga yang mempunyai tenaga ahli dalam mengatasi ADHD, misalnya klub Anak Anak Berkesulitan Belajar (Klub AABB).

Anak dengan ADHD sulit diprediksi. Mereka seringkali tidak dapat mentaati peraturan, dan sering cepat marah. Sikap ini akan menghalangi mereka dalam mencari teman. Berikut ini ada beberapa saran agar si anak bisa bermain dengan temannya.


HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DENGAN TEMAN

Awasi Permainan

Jika ada teman si anak datang ke rumah untuk bermain, anda harus menentukan berapa lama mereka bisa bermain dan cari tahu berapa lama temannya itu akan berada di rumah anda lalu rencanakan aktivitas apa yang akan mereka lakukan. Jika sebuah aktivitas tidak berjalan dengan baik, ganti dengan yang lain. Lebih baik anda selalu bersama dengan mereka, kalau bisa ikut serta dalam aktivitas mereka. Lebih baik tiga orang teman karena kalau yang datang dua orang, mereka jadi berpasangan dan anak anda tidak ada pasangannya. Kalau ada lebih dari empat, akan membingungkan.

Anjurkan mereka untuk bertingkah laku baik dan beri pujian kalau mereka berkelakuan baik. Ingat, akan membuat anak anda malu kalau anda memarahi dia di depan temannya. Jika si anak berkelakuan buruk, cari cara ungtuk memperingati dia. ìTime-outî (periode diam) akan sangat efektif karena si anak biasanya tidak mau ditempatkan sendirian karena sedang ada teman di rumah.

Ajarkan Kemampuan yang Belum Dikenal

Beberapa anak dengan ADHD tidak tahu bagaimana caranya menyapa seseorang atau tetap melakukan kontak mata kalau sedang berbicara dengan seseorang. Ada juga yang suka interupsi dan tidak tahu bagaimana memusatkan perhatian. Akan sangat berguna kalau kita mengajarkan kemampuan ini. Pertama-tama jelaskan kemampuan apa yang akan diajarkan, gunakan bahasa yang sederhana dan pastikan si anak mengerti. Lalu uraikan caranya. Saat yang paling baik untuk mengajarkan adalah ketika si anak menunjukkan kelakuan yang tidak diinginkan.

Kita harus merasa yakin bahwa si anak telah mengerti kemampuan yang baru kita ajarkan karena mungkin ini merupakan sesuatu yang baru bagi dia. Jika si anak tidak ëmenangkapí atau tidak percaya, ada baiknya si anak diambil gambarnya ketika melakukan yang tidak baik dengan kamera video, lalu kita tunjukkan bagaimana seharusnya. Ini harus dilakukan beberapa kali, lalu simulasikan dengan si anak. Ketika si anak sudah tahu dan bisa melakukan dengan baik, berikan semacam tugas untuk melakukannya di dunia nyata. Biarkan dia keluar untuk mempraktikkan lalu melaporkan hasilnya pada anda. Bicarakan apakah yang telah dikerjakan berhasil atau gagal, kalau berhasil beri dia pujian, dan ketidak berhasilan si anak sebaiknya dibicarakan nanti, dengan menambahkan bagaimana caranya menghindari ketidak berhasilan.

Kelompok yang telah disiapkan sebelumnya untuk ditemui anak di luar rumah, merupakan cara yang baik untuk mempraktikkan kemampuan baru si anak dan juga untuk berteman. Anda terlebih dahulu menemui mereka, lalu panggil si anak untuk bergabung. Anda harus yakin bahwa kelompok ini akan cocok dengan anak anda dan apa yang akan dikerjakan dengan kelompok juga cocok dengan keinginan anak anda. Bicarakan dengn seorang instruktur mengenai kegemaran-kegemaran anak anda dan jangan lupa menanyakan apa yang akan dilakukan si instruktur.

Kelompok pramuka akan sangat bermanfaat jika penggalangnya mengerti akan apa yang dibutuhkan anak anda. Kelompok olahraga akan sulit diikuti anak dengan ADHD karena dia akan susah mengikuti peraturan atau berkonsentrasi. Namun banyak anak dengan ADHD bisa menjadi anggota kesebelasan sepak bola dan olahraga lain seperti tennis, berenang atau atletik. Pilihan lain adalah oleh raga bela diri karena adanya penekanan pada kontrol diri dan disiplin.

BANTUAN KHUSUS

Seringkali orangtua yang mempunyai anak dengan ADHD membutuhkan bantuan khusus yang bisa diperoleh dari bacaan-bacaan, kelompok pendukung (support group) atau para profesional di bidang kesehatan khusus bagi anak dengan ADHD. Mungkin anda akan merasa malu meminta bantuan. Sebaliknya, anda seharusnya merasa bangga karena memberikan perhatian khusus pada anak anda.

Bacaan

Bacaan dapat memberikan masukan mengenai ide-ide terbaru yang bisa kita coba. Di halaman belakang buku pegangan ini ada daftar judul-judul buku yang ada hubungannya dengan ADHD.

Kelompok Pendukung (Support Group)

Sebuah kelompok pendukung terdiri dari mereka yang mempunyai perhatian yang sama dan mengadakan pertemuan-pertemuan untuk berbagi pengalaman, nasihat dan dukungan. Kelompok dapat dipimpin oleh seorang ayah atau ibu dari salah seorang anak., seorang ahli, dan mempunyai format atau susunan sendiri. Support group bisa meminta pembicara yang telah berpengalaman luas mengenai anak dengan ADHD, bisa juga mengadakan pertemuan-pertemuan yang ada tanya jawabnya. Kelompok pendukung bisa memusatkan kegiatan pada hal tertentu, misalnya memberikan pelatihan-pelatihan atau mempelajari pendidikan komunitas. Dari kelompok pendukung ini adapat diperoleh informasi, teknik, dokter, babysitter yang ahli / biasa menangani anak dengan ADHD. Yang paling utama dalam sebuah kelompok pendukung ialah adanya keakraban dan pengertian antar anggota.

Mencari Support Group

Para profesianal di bidang kesehatan khusus bagi anak dengan ADHD bisa dimintakan alamat support group yang berada di area anda. Cara lain untuk mendapatkan kelompok pendukung adalah dengan menghubungi jaringan nasional mengenai ADHD. Berikut adalah alamat-alamat support group di Amerika:

Children and Adults with Attention Deficit Disorser (CHADD)

8181 Professional Place, Suite 201, Landover, MD 20785
phone: 301-306-7070 and 800-233-4050; Fax: 301-306-7090
web: http//www.chad.org/

Learning Disabilities Association of America

4156 Library Road, Pittsburgh, PA 15234
phone: 412-341-1515; fax: 412-344-0221
web: http//www.ldanatl.org/


The National Attention Deficit Disorder Association (ADDA)

PO Box: 972, Mentor, OH 44061
Phone: 440-350-9595; fax: 440-350-0223
Web: http//www.add.org/


National Center for Learning Disabilities

381 Park Ave South, Suite 1429, New York, NY 10016
phone: 212-545-7510; fax: 212-545-9665




TERAPI

Seorang terapis yang terlatih memberikan dukungan pada seorang anak atau orang tua, bukan pada kelompok. Seorang terapis akan memberikan berbagai solusi, saran-saran dan dukungan. Terapis yang baik memiliki kewajiban moral, etika dan bertanggung jawab sehingga anda tidak pernah khilang semangat dan juga dia akan membuka hal-hal yang konfidensial.

Mungkin anda berpikir bahwa penyelenggaraan terapi adalah dengan berbaring dan berbicara dengan seorang analis yang akan mengatakan ìcoba ceritakanî sepanjang proses terapi. Jenyataannya tidak demikian karena kebanyakan dilakukan dengan duduk santai berhadapan dan membicarakan sebuah persoalan yang khusus.

Jenis-jenis Terapi

Anda bisa mendapatkan berbagai macam terapis dengan latar belakang dan cara terapi yang berbeda. Seorang terapis mungkin seorang psikolog, psikiater, perawat, konselor atau pekerja sosial. Mereka mungkin akan memusatkan penyelenggaraan terapi pada perkembangan, emosi, tingkah laku atau pola pikir. Sebelum memulai dengan terapi ada baiknya anda mengetahui apa yang anda ingin peroleh, mungkin mengenai perubahan tingkah laku atau pemecahan problem dengan emosi atau anda ingin mengetahui lebih banyak mengenai cara-cara umum yang dapat dilakukan pada anak dengan ADHD.

Carilah terapis yang bisa diajak bekerja sama, yang bisa dipercaya dan yang benar-benar membantu anda mencapai tujuan.


MENCARI DOKTER YANG BAIK

Seorang dokter atau terapis yang mengkhususkan diri dalam ADHD bisa merupakan:
Dokter Keluarga Anda ñ jika dokter keluarga tidak sanggup, dia akan memberikan referensi seorang dokter lain.
Kelompok Pendukung (Support Group) di area anda ñanda bisa mendapatkan alamatnya dari teman atau guru.
Perusahaan Asuransi Pendidikan- bukan hanya memberikan layanan asuransi pendidikan, tetapi juga mempunyai daftar dokter ahli ADHD
Rumah Sakit Anak- bisa merupakan tempat bertanya mengenai berbagai tenaga ahli yang praktik disana.

Apa yang Akan Ditanyakan Pada Terapis

Dibawah ini ada daftar pertanyaan yang dapat diajukan pada pertemuan pertama:
Latar belakang- meliputi: pendidikan, pengalaman dan bidang khusus yang ditangani.
Pengalaman dengan ADHD- jumlah anak / orang tua yang pernah ditangani dengan pelatihan yang diterapkan.
Cara menangani ADHD- Apa yang menjadi tujuan / goal dalam menangani, lamanya dan cara-cara / metoda yang dipakai
(tingkah laku, lingkungan, kognitif, pengobatan).

Pelayanan yang tersedia- pelayanan apa saja yang diberikan

Apa yang diharapkan dari pertisipasi anda- jelaskan mengenai keikut sertaan anda dalam terapi: apakah anda akan menjadi peserta yang pasif atau aktif, dan bagaimana hasilnya nanti ñ apakah akan ada perubahan dalam tingkah laku si anak (mis.: mengubah pola makan).

Biaya- berapa total biaya terapi, apakah jasa asuransi dapat dipergunakan, dsb.


BERBICARA DENGAN ANAK ANDA


Katakan Keadaan yang Sebenarnya

Tanpa mengatakan keadaan si anak yang sebenarnya dapat menimbulkan persoalan di masa yang akan datang karena dia mungkin akan sadar bahwa dia berbeda dengan anak lain. Dia akan mengatakan tidak percaya kepada anda kalau anda mengatakan tidak ada apa-apa.


Jangan Membuat Sesuatu Menjadi Sulit

Pada saat kita membicarakan keadaan si anak, kita tidak perlu menjelaskan apa ADHD secara mendetil. Mungkin dia ingin mengetahui proses terapi yang akan dilakukan. Jelaskan dengan memakai analogi, misalnya: kalau ada kesulitan dengan mata, tulisan menjadi kabur dsb., maka kita harus pergi ke dokter mata dan mungkin pengobatannya adalah dengan memakai kacamata


Beri Motivasi

Anda seharusnya tidak memakai ADHD sebagai suatu alasan si anak tidak usah melakukan seperti anak ënormalí, jadi anda sebaiknya memberi penjelasan dan semangat untuk bisa mengatasi keadaan ini.Gunakan contoh-contoh dalam penjelasan, misalnya: ìOtak kamu sama seperti sebuah kereta api cepat yang sedang rusakî. Contoh lain: gunung berapi, robot atau pahlawan yang gagah perkasa yang butuh pertolongan untuk mengontrol tenaga mereka.


Jelaskan Spesifikasi Keadaan Anak

Dengan menjelaskan contoh-contoh spesifkasi persoalan anak akan membuat anak lebih mengerti. Ketika membicarakan tentang kata hati (impulsivity), jangan hanya mengatakan: ìKamu bertindak tanpa dipikir duluî, tetapi katakan: ìKamu tadi lari ke jalan tanpa melihat ke kiri dan ke kananî. Memberikan contoh-contoh spesifik bisa membantu si anak merasa bahwa ada orang yang memperhatikan dan mengerti apa yang sedang mereka alami.


Perbanyak Pengetahuan Mengenai ADHD

Khususnya bagi anak yang lebih besar, berdiskusi dengan seorang tenaga ahli kesehatan atau dengan anggota kelompok lain lebih mudah dibandingkan dengan berdiskusi dengan seorang anggota keluarga. Berikan si anak buku-buku tentang ADHD.


SIAPA SAJA YANG HARUS DIBERI TAHU

Saudara Sekandung

Kakak atau adik dari anak dengan ADHD adalah orang yang paling ëterkenaí dengan kondisi ini. Mungkin si kakak atau adik akan merasa tidak mendapat perhatian orangtua karena mereka lebih memperhatikan adik atau kakak dengan ADHD. Ada saudara sekandung yang mengeluh mereka mendapat kesulitan akibat ulah adik atau kakak dengan ADHD. Mereka juga harus berusaha keras menghadapi adik atau kakak dengan ADHD ini karena cepat marah, ngambek dan tidak dapat mengikuti permainan-permainan. Penting sekali untuk menjelaskan mengenai ADHD kepada anak-anak lain dalam keluarga sehingga mereka mengerti akan keadaan adik atau kakaknya. Kita harus lebih sabar menanggapi keluhan mereka. Keluhan mereka merupakan reaksi yang wajar dan harus ditanggapi dengan positif. Mereka juga harus mendapat perhatian orangtua, sediakan waktu khusus untuk mereka.


Anggota Keluarga yang Lain

Jika ada anggota keluarga lain di dalam rumah, keputusan ada pada anda untuk memberitahukan tentang anak dengan ADHD. Jika mereka tinggal dalam waktu yang lama di rumah anda, sebaiknya anda ceritakan tentang keadaan anak anda dengan ADHD tersebut. Jika ada anggota keluarga yang bisa menjadi tempat untuk berbagi, ceritakan tentang ADHD.


Guru

Penting sekali menceritakan tentang kondisi anak dengan ADHD kepada kepala sekolah dan guru karena mereka sangat berpengaruh dalam pengalaman bersekolah si anak. Untuk keterangan lebih lanjut lihat halaman 12 mengenai Hal-hal yang Harus Diperhatikan di Sekolah.


Orang Lain

Andai ada seseorang lain yang sering berada dengan anak dengan ADHD ñ orangtua dari teman, konselor pada saat berkemah, babysitter ñ lebih baik diberitahu mengenai kondisi si anak. Jika mereka diberitahu mengenai disiplin, pujian dan aktivitas yang diterapkan pada si anak, akan sangat berguna. Buku pegangan mengenai ADHD ini atau bacaan lain ada baiknya juga diberikan kepada mereka.


TINGKAT PERTUMBUHAN ADHD

Meskipun banyak orang dengan ADHD (sekitar 50%) mengalami pengurangan dalam gejala pada saat mereka menjadi dewasa, hanya sedikit yang tidak menunjukkan gejala ADHD lagi. Banyak yang masih mendapatkan kesulitan mengikuti pembicaraan, lupa akan tugas, tidak teratur, belanja atau bertaruh tanpa dipikir lebih dahulu,seringkali berganti pekerjaan, atau menunda-nunda pekerjaan.Mereka juga seringkali mempunyai problema lain seperti: perasaan rendah diri, yang menyebabkan kegelisahan dan depresi.

Beberapa orang berpendapat bahwa pengobatan ADHD hanya bagi anak-anak. Petunjuk seorang dokter dapat menjadi pertimbangan, karena ada beberapa cara atau metoda yang efektif dalam penanganan ADHD untuk orang dewasa misalnya teknik mengubah tingkah laku dan mengubah lingkungan.

ADHD bukanlah ëhukumaní, jika diíobatií dengan baik, orang dengan ADHD bisa hidup dengan sempurna dan bahagia. Sekali mengena dalam pengobatannya, mereka dapat menjadi orang yang penuh kreativitas dan semangat.Mungkin mereka tidak dapat menjadi seorang pimpinan perusahaan, pengendali lalulintas udara di bandara (air traffic controller) atau yang bekerja dibelakang meja yang terbaik, tetapi mereka bisa menjadi orang yang luar biasa di bidang penjualan, disc jockey, pialang saham, artis, dan ilmuwan.

APA PENDAPAT MEDIA

Akhir-akhir ini banyak didapat bacaan dalam berbagai media mengenai ADHD dan pengobatannya dan bacaan ini mendapat perhatian orang banyak. Ada juga pertanyaan mengapa pengobatan untuk mengontrol anak dengan ADHD dilakukan agak sembarangan dengan memberi semacam ìobat ajaibî (wonder drugs) yang dapat memecahkan berbagai persoalan dan menyebabkan ketagihan, ADHD agak dibesar-besarkan, dan efek berbahaya menggunakan obat dalam waktu lama. Bacaan-bacaan ini hanya semacam sensasi yang ketepatannya hanya sedikit dan menimbulkan keprihatinan. Bacaan ini hanya menimbulkan suasana kebingungan, ketakutan dan kemarahan karena sulit memilah mana yang merupakan ëkenyataaní mana yang ëfiksií.

Jika anda merasa sebuah artikel hanyalah membesar-besarkan atau tidak proporsional, bicarakan dengan seorang profesional atau dengan kelompok pendukung (support group). Mereka mungkin dapat memberikan informasi atau opini mengenai tulisan di media bersangkutan.


BUKU-BUKU REFERENSI

Barkley, Russel A. Takingß Charge of ADHD: The Complete, Authoritative Guide for Parents. Guilford Press, 1995.

Garber, Garber,ß & Spizman. Is Your Child Hyperactive? Inattentive? Impulsive? Distractible?: Helping the ADHD/Hyperactive Child. Random House, Inc. New York, 1995.

Garber, Garber,ß & Spizman. Beyond Ritalin. Harper Perennial. New York, 1997.

Hallowell,ß & Ratey. Driven to Dristraction. Simon & Schuster. New York, 1995.

Kennedy, Terdal, & Fusetti. The Hyperactive Child Book. St. Martinís Press. New York, 1994.

Train, Alan. ADHD: How to Deal With Very Difficult Children. Souvenir Press. London, 1996.

Taylor, John F. Helping Your Hyperactive/ADD Child. Prima Publishing. California, 1997.

Mengenal Autisme pada Anak


Mengenal Autisme pada Anak

By Kurnia Septa

TIGA tahun yang lalu, Ny. Eka dibuat pusing tujuh keliling oleh sikap anak keduanya, Anang, yang masih berusia tiga tahun. Si anak terlihat cuek dan tak pernah menanggapi ketika diajak bicara. Bicaranya pun tak menentu arah. Karena khawatir akan perkembangan anaknya, ibu muda warga Bandar Lampung ini lalu ke dokter untuk konsultasi tentang bujang ciliknya. Hasil diagnosis dokter, si anak menderita autisme tingkat dini. Ny. Eka panik. Namun, dokter menyebutkan autisme tingkat dini berpeluang besar untuk sembuh dengan perlakuan teratur.

Apa itu autisme? Banyak sekali definisi yang beredar tentang autisme. Tetapi secara garis besar, autisme adalah gangguan perkembangan khususnya terjadi pada masa anak-anak, yang membuat seseorang tidak mampu mengadakan interaksi sosial dan seolah-olah hidup dalam dunianya sendiri. Pada anak-anak biasa disebut dengan autisme infantil.

Skizofrenia juga merupakan gangguan yang membuat seseorang menarik diri dari dunia luar dan menciptakan dunia fantasinya sendiri, seperti berbicara, tertawa, menangis, dan marah-marah sendiri.

Tetapi ada perbedaan yang jelas antara penyebab dari autisme pada penderita skizofrenia dan penyandang autisme infantil. Skizofrenia disebabkan oleh proses regresi karena penyakit jiwa (baca Lampung Post edisi Minggu, 24 Februari 2008). Sedangkan pada anak-anak penyandang autisme infantil terdapat kegagalan perkembangan.

Autisme tidak dapat langsung diketahui pada saat anak lahir atau pada screening prenatal, yaitu tes yang dilakukan ketika anak masih berada dalam kandungan.

Gejala autisme infantil timbul sebelum anak mencapai usia tiga tahun. Pada sebagian anak, gejala-gejala itu sudah ada sejak lahir.

Seorang Ibu yang cermat memonitor perkembangan anaknya dapat melihat beberapa keganjilan sebelum anaknya mencapai usia satu tahun. Yang sangat menonjol adalah tidak adanya atau sangat kurangnya tatap mata.

Gejala-gejala tersebut bervariasi, mulai dari yang ringan hingga yang berat. Selain itu, perilaku anak autisme biasanya berlawanan dengan berbagai keadaan yang terjadi dan tidak sesuai dengan usianya.

Penyebab yang pasti dari autisme belum diketahui, yang pasti hal tersebut bukan disebabkan pola asuh yang salah. Penelitian terbaru menunjukkan adanya kelainan biologis dan neurologis di otak, termasuk ketidakseimbangan biokimia, faktor genetik, dan gangguan kekebalan.

Penanganan Anak Autisme

Untuk memeriksa apakah seorang anak menderita autisme atau tidak, digunakan standar internasional tentang autisme, yaitu ICD-10 1993 dan DSM-IV 1994 yang merumuskan kriteria diagnosis untuk autisme infantil. Kedua metode diagnosis tersebut isinya sama dan dipakai di seluruh dunia.

Harus ada sedikitnya enam gejala dari tiga indikator yang ada, dengan minimal dua gejala dari satu indikator pertama dan masing-masing satu gejala dari indikator kedua dan ketiga.

Indikator pertama. Gangguan kualitatif dalam interaksi sosial yang timbal balik. Minimal harus ada dua dari gejala di bawah ini: Tak mampu menjalin interaksi sosial yang cukup memadai, kontak mata sangat kurang, ekspresi muka kurang hidup, gerak gerik kurang tertuju. Tidak bisa bermain dengan teman sebaya. Tak ada empati atau tak dapat merasakan apa yang dirasakan orang lain. Kurang mampu mengadakan hubungan sosial dan emosional yang timbal balik.

Indikator kedua. Gangguan kualitatif dalam bidang komunikasi, terlambat bicara atau sama sekali tak berkembang.

Anak tidak berusaha untuk berkomunikasi secara nonverbal. Bila anak bisa bicara, bicaranya tidak dipakai untuk berkomunikasi. Sering menggunakan bahasa yang aneh dan diulang-ulang. Cara bermain kurang variatif, kurang imajinatif, dan kurang dapat meniru.

Indikator ketiga. Adanya suatu pola yang dipertahankan dan diulang-ulang dalam perilaku, minat, dan kegiatan.

Sebelum umur tiga tahun tampak adanya keterlambatan atau gangguan dalam interaksi sosial, bicara dan berbahasa, serta cara bermain yang monoton, kurang variatif.

Namun kemungkinan kesalahan diagnosis selalu ada, terutama pada autisme ringan. Hal ini biasanya disebabkan karena adanya gangguan atau penyakit lain yang menyertai gangguan autisme yang ada, seperti retardasi mental yang berat atau hiperaktivitas.

Orang tua memainkan peran yang sangat penting dalam membantu perkembangan anak. Seperti anak-anak lainnya, anak autisme mampu belajar melalui permainan.

Bergabunglah dengan anak ketika dia sedang bermain, tariklah anak dari perilaku dan ritualnya yang sering diulang-ulang, dan tuntunlah mereka menuju kegiatan yang lebih beragam.

Tujuan dari pengobatan tersebut untuk membuat anak autisme berbicara. Tetapi sebagian anak autis tidak dapat bermain dengan baik, padahal anak umumnya mempelajari kata-kata baru melalui permainan.

Sebaiknya orang tua tetap berbicara kepada anak yang autisme, sambil menggunakan semua alat komunikasi dengan mereka, baik berupa isyarat tangan, gambar, foto, lambang, bahasa tubuh maupun teknologi.

Autisme memiliki kemungkinan untuk dapat disembuhkan, tergantung dari berat tidaknya gangguan yang ada.

Berdasarkan data terakhir, di Indonesia ada dua penyandang autisme yang berhasil disembuhkan, dan kini dapat hidup normal dan berprestasi.

Kembali ke permasalahan Ny. Eka, ternyata Anang yang kini tengah duduk di bangku SD sudah seperti anak normal lainnya. Bahkan, prestasi di sekolahnya juga sangat baik, ia selalu masuk lima besar peringkat kelas.

"Saat mengetahui anak saya sakit, saya kaget dan khawatir sekali kalau-kalau ia akan autisme hingga besar. Tetapi alhamdulillah, lewat ketekunan terapi dan mendampingi dengan ekstrasabar, akhirnya anak saya bisa seperti anak normal lainnya," ujar Ny. Eka.

Anak autis Tak Punya Masa Depan ?

oleh SBB


GEJALA autis yang menimpa anak-anak usia dini sungguh mencemaskan para orang tua. Betapa tidak, walaupun gejala ini belum termasuk dalam katagori cacat, namun penanganan autis justru lebih sulit dibanding penanganan anak-anak penderita kelompok cacat tertentu. Sikap introvert yang sulit ditembus, ditambah dengan keterbelakangan mental, nyaris memupuskan harapan kalau anak autis bisa sembuh dan hidup normal. Kendati demikian, terobosan baru yang ditemukan, dapat menjadi solusi angin segar. Autis dapat ditangani dengan tiga metode terpadu, sekaligus, yakni terapi akupuntur, sekolah, dan aktivitas berenang.

Dalam suatu diskusi menarik, yang pernah saya baca pada sebuah jurnal yang ditampilkan oleh sekumpulan peneliti Universitas Melbourne, bekerja sama dengan United Nation Children’s Fund (UNICEF) sebulan silam, ditemukan fakta autis dapat diatasi, bahkan ada kecenderungan 80 persen penyakit ini dapat disembuhkan.

Sebenarnya autis atau autisme adalah keadaan introversi mental seseorang di mana perhatian hanya tertuju pada diri sendiri. Jika digolongkan dalam istilah penyakit, maka autis merupakan penyakit ketidakteraturan dalam perkembangan otak, sehingga secara fungsi, penderitanya akan mengalami gangguan sistem syaraf yang tampak pada pola tingkah laku berupa sifat hiperaktif.

Pada umumnya, autis ini cenderung terjadi pada balita dan anak-anak, khususnya rentang usia 4-10 tahun. Penderita umumnya mengalami gangguan dalam bersosialisasi dan berkomunikasi. Secara perlahan diikuti pula oleh prilaku lainnya seperti hiperaktif, agresif, dan stereotipik.

Mungkin sejak dini, perilaku balita dan anak ini dapat diamati, bila ia cenderung menyendiri, sangat tertutup, pendiam, namun agresif, maka ciri awal autis sudah terlihat. Selanjutnya, anak yang terserang autis ini semakin sering mengasingkan diri, kelima indranya berfungsi namun tidak cukup normal, dimana seluruh bunyi, warna, bentuk, dan pola-pola yang terekam diluar dirinya sama sekali tidak mempengaruhi perasaan dan pikirannya. Yang terpikir, terasa, hanyalah hal-hal yang timbul dari dan pada dirinya sendiri, dengan kata lain, ia hanya terfokus pada dirinya sendiri. Di sinilah seolah-olah kelima indranya jadi tak berfungsi.

Di sisi lain, ketidakteraturan pada perkembangan otak, tentunya berasal juga dari terganggunya sistem syaraf motorik dan sensorik otak. Karenanya jangan heran, anak autis dapat beraktivitas di luar normal, seolah tidak kenal waktu dan rasa lelah. Di sinilah, dasar-dasar munculnya sikap yang berkembang ke arah hiperaktif (aktivitas fisik dan emosional yang sangat berlebihan), dan agresivitas (faktor emosional yang meluap-luap). Akibat kelima indra yang seolah tak berfungsi, maka anak autis cenderung menyalurkan dan melampiaskan seluruh mental emosionalnya pada suatu gerakan stereotipik, yakni mengulang-ulang kata dengan gerakan serupa, termasuk membentur-benturkan kepalanya ke dinding atau tembok secara berulang-ulang pula. Aktivitas berlebih disertai faktor emosional juga menyebabkan anak autis ini jadi sulit untuk tidur.

Di lain pihak, kecenderungan yang terjadi di masyarakat justru tidak mendukung para penderita autis menuju kesembuhan. Bayangkan, para ibu atau keluarga yang anaknya terindikasi mengidap gejala autis justru kadang merasa malu dengan lingkungan sekitarnya, dan menganggap hal tersebut adalah aib. Anaknya dibawa ke perkumpulan dan sekolah penyandang cacat, atau bahkan, dilindungi secara berlebihan di dalam rumah, tanpa dibiarkan berinteraksi dengan lingkungan. Hasilnya?, nyaris semua penderita autis menjadi penderita tetap seumur hidup, tanpa ada yang sembuh! Ironi bukan?

Beberapa pekan silam, sebuah pusat pelatihan penderita autis di Jawa, menarik perhatian saya. Betapa tidak? Dalam riset dan pola pengembangan yng mereka terapkan pada anak didiknya, yang seluruhnya adalah penderita autis, mampu mencapai angka kesembuhan tinggi. Terapi yang diberikan adalah pola terpadu, berupa terapi akupuntur selama 15 menit/hari, ditambah aktivitas berenang dua kali sehari, plus sekolah khusus dengan guru dan pola ajaran bagi penderita autis.

Akupuntur berupa terapi tusuk jarum pada titik-titik syaraf vital di tubuh mampu melancarkan sirkulasi darah dan meningkatkan daya rangsang syaraf, menuju kenormalan. olahraga (terutama berenang) mampu menjadi media penyalur tingkat aktivitas penderita yang hiper dan agresif. Secara perlahan pun terlatih menuju ketenangan. Selanjutnya, sekolah khusus membantu memfasilitasi kegiatan terapi tersebut secara terpadu. Hasilnya, diperoleh perkembangan positif, tingkat hiperaktif dan agresifits menurun,dan fungsi syaraf otak mengalami perbaikan.

Walaupun kesembuhan tidk bisa diperoleh secara drastis, tetap harus sabar dengan terapi yang rutin.

Sebagai pendukung keberhasilan terapi ini, penting juga diperhatikan pola makan. Penderita autis pantang makan jenis makanan bercitarasa pedas, asam, dan makanan berkadr lemak tinggi, aplagi karbohidrat berlebih, sebab efeknya tidak bagus terhadap kelancaran sistim syaraf dan peredaran darah.

Tatkala penyakit teratasi dan penderita bisa menjalani kehidupan normal, maka kesembuhan telah diraih, asal terapi tadi dijalankan serius. Jadi siapa bilang penderita autis bermasa depan gelap dan tak bisa hidup normal kembali ? (Neneng Jbr Sari)

Tatkala Si Autis Berangkat Remaja

Penyandang autisme yang beranjak remaja perlu penanganan lebih khusus. Sebab, mereka punya pemahaman berbeda dan terbatas tentang perubahan fisik dan psikis masa pubertas. Dalam bulan peduli autis April ini, diserukan agar memberikan perhatian ekstra pada pendidikan penyandang autisme remaja.

DYAH Puspita masih menyimpan pesan pendek itu di telepon selulernya. Pesan yang ia terima dua pekan lalu itu dari Ikhsan Pratama, putra tunggalnya, 18 tahun. ”Ibu Ita, Ikhsan mau cari cinta,” begitu tulisnya.

Bagi Ita, ini bukan pesan biasa, karena pengirimnya autis. Seperti remaja sebayanya, Ikhsan rupanya mulai tertarik kepada lawan jenis. Maka Dyah pun membalas: ”Boleh, tapi tidak paksa.”

Mengenal konsep ”cinta” adalah suatu lompatan besar bagi penyandang autisme seperti Ikhsan. Ia pertama kali mengenal kata itu dari lagu band kesukaannya, The Changcuters. Setelah bolak-balik bertanya kepada sang ibu, Ikhsan pun membentuk definisinya tentang cinta, yaitu ”cewek, cantik, pintar, tidak berisik”.

Belakangan ini, kesadaran dan perhatian masyarakat Indonesia akan autis memang terus membaik. Berbagai kampanye pun diluncurkan. Termasuk lewat causes—semacam petisi—di Facebook bertema ”Stop Using the Word Autis in Daily Jokes” yang diluncurkan pada bulan peduli autis internasional, April ini. Namun penanganan penyandang autisme yang menginjak masa remaja masih menjadi persoalan, bahkan juga di negara maju, yang sudah memiliki tingkat pemahaman dan penanganan autis lebih baik.

Di masa lalu, autisme dianggap sebagai gangguan psikologis akibat pola pengasuhan yang tidak tepat. Namun penelitian lanjutan membuktikan autisme disebabkan oleh ketidaknormalan pada otak. Barulah pada 1970-an autisme bisa didefinisikan sebagai gangguan perkembangan. Ada tiga ciri utamanya: gangguan berinteraksi sosial, gangguan berkomunikasi, serta keterbatasan minat dan kemampuan imajinasi.

Di Indonesia, tidak ada data eksak tentang jumlah penyandang autisme. Itu juga karena masih ada orang tua yang tak mau mengakui anaknya autis—karena dianggap aib. Dyah Puspita, yang juga sekretaris Yayasan Autisme Indonesia, menyatakan yang terpenting adalah apa yang bisa dilakukan bagi anak autis, sejak masa kanak-kanak hingga masa remaja.

Autis atau tidak, masa remaja memang ”membingungkan” bagi banyak orang karena merupakan transisi menuju kedewasaan. Pada periode ini, hormon-hormon mereka berkembang, organ reproduksi sudah berfungsi, penampilan fisik pun berubah. Para pria sudah mengalami mimpi basah dan suara mereka pun berubah. Para wanita mulai ditumbuhi payudara dan sudah mendapat haid.

Perubahan-perubahan ini juga berpengaruh pada emosi seseorang. Remaja autis pun mengalaminya. Menurut dokter Tjin Wiguna, spesialis kesehatan jiwa dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, masa pubertas adalah fase yang kritis dalam perkembangan jiwa setiap orang. Tak aneh, jika tak mendapat arahan yang tepat, banyak remaja yang mengalami krisis identitas. Pelariannya bisa sesuatu yang negatif.

Karena itu, mesti ada figur yang mampu membimbing si remaja agar memperoleh pemahaman tepat tentang perubahan yang dialami, baik fisik maupun psikis. Urusan perkembangan seksual dan jatuh cinta pun termasuk di dalamnya. Dalam kasus Ikhsan, figur itu adalah Ita, ibu yang mengarahkannya di masa puber.

Menurut Ita—yang juga psikolog dan pendiri sekolah khusus autis Mandiga—orang kadang lupa memperlakukan anak autis seperti orang normal. Setiap kali akan mengajarkan sesuatu, banyak yang sudah telanjur skeptis: memangnya bisa, memang mengerti?

Padahal, dengan pendekatan yang tepat, anak dan remaja autis bisa memahami penjelasan tentang sesuatu. Tentunya tidak langsung mencekokinya dengan konsep-konsep yang ”tinggi”, tapi yang dekat dengan kesehariannya. Misalnya, remaja lelaki autis juga mulai tertarik pada bentuk fisik lawan jenis; ada yang berusaha memegang payudara wanita. Jika tidak diarahkan, kata Ita, remaja autis tak paham bahwa menyentuh dada perempuan dewasa itu tidak baik.

Ketika Ikhsan mulai mengenal konsep cinta, Ita mengarahkan dengan jelas dan instruktif apa yang boleh dan tidak. Misalnya ”Ikshan boleh cinta, tidak paksa” atau ”boleh cinta, tidak pegang karena orang tidak suka dipegang”.

Berdasarkan pengalaman merawat Ikhsan dan menggeluti bidang psikologi anak, Ita membagi ilmunya untuk sesama orang tua anak autis. Pertama, jangan memberikan arahan abstrak karena akan membingungkan. Misalnya, jika mengajari anak berlaku sopan saat bertemu dengan orang lain, jangan kita mengatakan, ”Kamu harus sopan,” karena anak autis sulit memahami ”sopan”. Langsung saja katakan apa yang harus dia lakukan: ”Salam tangannya.” Kedua, hindari melarang tanpa memberikan solusi. Misalnya, jika kita mau bilang ”jangan lari”, harus ditambahkan dengan ”duduk saja di sini”.

Tanpa arahan dan petunjuk yang jelas—apalagi melulu hanya larangan—anak autis bisa ”tersesat” dan kebingungan akan konsep dirinya. Ita menambahkan, seperti juga anak non-autis, kebingungan akan konsep diri akan membuat anak tumbuh dengan depresi dan tidak percaya diri. Padahal, khususnya bagi anak autis, memompa kepercayaan diri adalah salah satu hal terpenting.

Jika tidak diarahkan, kata Tjin Wiguna, remaja normal saja bisa tersesat. Ujung-ujungnya, mereka malah melakukan hal-hal yang negatif, bahkan destruktif, sebagai upaya pencarian identitas. Apalagi bagi mereka yang autis. Tjin pernah mendapati seorang remaja autis yang bermasturbasi di muka umum. Anak itu merasa nyaman-nyaman saja, tak sedikit pun merasa malu atau aneh melakukan onani di depan publik.

Yang sulit bagi anak-anak autis, perkembangan mental dan emosi mereka tertinggal, tapi pertumbuhan fisiknya sama dengan rekan sebayanya yang non-autis. Mereka yang normal bisa mudah mengobrol, mencari informasi, dan mendiskusikan perubahan-perubahan tubuh mereka. Orang tua dan guru biasanya sudah mengajarkan sebelum tanda-tanda kedewasaan itu datang.

Tapi tidak demikian dengan anak autis. Jika perubahan yang mereka alami tak mendapat penjelasan memadai dan tepat—lantaran si autis dianggap ”tak mengerti”—ia semakin tenggelam dalam kebingungan dan perasaan tertekan. Di sinilah pentingnya peran orang tua, guru, dan orang-orang terdekat untuk memperlakukan anak sebagai ”remaja biasa” yang butuh informasi serupa dengan cara khusus.

Ita membeberkan tahap perkembangan lelaki dengan menyodorkan gambar ayah Ikhsan semasa bayi, kanak-kanak, hingga dewasa. Sang ibu menjelaskan bahwa orang yang sama akan berubah sesuai dengan umurnya. Visualisasi gambar memudahkan sang anak memahami konsep yang dimaksud.

Dokter Tjin memberikan sejumlah saran untuk membimbing para penyandang autisme di usia remaja. Pertama, perkenalkan mereka terus-menerus kepada organ-organ seksual, misalnya payudara atau penis, dengan memakai boneka. Kedua, tuntun mereka tahap demi tahap menghadapi perubahan fisik itu. Misalnya, anak perempuan yang sudah mendapat menstruasi diajari dengan mencontohkan cara memakai pembalut, membuangnya, dan seterusnya. Ketiga, menjelaskan segala sesuatunya dengan visualisasi atau gambar, misalnya, pada mimpi basah yang terjadi.

Cara-cara ini bisa disesuaikan dengan tingkat intelektualitas setiap anak. Psikiater yang juga berpraktek di Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk itu menjelaskan tingkat kecerdasan anak-anak autis sangat bervariasi, dari yang sangat pandai hingga yang memiliki keterbelakangan mental. Pendekatan yang dilakukan mesti disesuaikan dengan kondisi si remaja.

Untuk mengembangkan kecerdasannya, Ikhsan sejak dua tahun lalu menjalani homeschooling. Seorang guru datang ke rumah tiga kali sepekan. Secara bertahap, remaja penyuka buku dan majalah otomotif ini bisa mengikuti pelajaran matematika, fisika, dan biologi, atau apa saja yang disukainya. Ita tak memaksakan anaknya mengikuti kurikulum sekolah umum. Jadi, buku-buku pegangan Ikhsan ada yang untuk level SMP, juga SMA.

Salah satu ”hobi” Ikhsan saat belajar adalah menekan-nekan tuts di telepon Nokia Communicator-nya. ”Setiap ada sesuatu yang melintas di kepalanya, dia langsung mengirim SMS ke saya,” kata sang mama yang dia panggil Ibu Ita itu. Termasuk pesan pendek soal cinta tadi.